Saat ini panas bumi (geotermal) mulai menjadi perhatian dunia.
Beberapa pembangkit listrik bertenaga panas bumi sudah dimanfaatkan di
banyak negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Italia,
Swedia, Swiss,Jerman, Selandia Baru, Australia, Jepang. Bahkan, sejak
2005 AS sudah sibuk dengan riset besar mereka di bidang geotermal, yaitu
Enhanced Geothermal Systems (EGS).
Saat harga minyak bumi melambung seperti saat ini, panas bumi
menjadi salah satu energi alternatif yang tepat bagi pembangkit listrik
di Indonesia. Panas bumi di Indonesia mudah didapat secara kontinu dalam
jumlah besar,tidak terpengaruh cuaca, dan jauh lebih murah biaya
produksinya daripada minyak bumi atau batu bara. Untuk menghasilkan 330
megawatt (MW), pembangkit listrik berbahan dasar minyak bumi, memerlukan
105 juta barel minyak bumi, sementara pembangkit listrik tenaga panas
bumi (PLTP) hanya mengolah sumber panas yang tersimpan di reservoir
perut bumi. Berdasarkan data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Republik Indonesia, Kita memiliki potensi energi panas bumi
sebesar 27.000 MW yang tersebar di 253 lokasi atau mencapai 40% dari
cadangan panas bumi dunia. Dengan kata yang lebih ekstrim, kita
merupakan negara dengan sumber energi panas bumi terbesar di Dunia.
Namun, hanya sekitar kurang dari 4 % yang baru dimanfaatkan.
Sedikit ulasan tentang pembangkit listrik tenaga panas bumi
(PLTP). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik
(Power generator) yang menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai
energi penggeraknya. Prinsip kerja pembangkit listik tenaga panas bumi
secara singkat adalah sbb: Air panas yang berasal dari steam sumur uap
akan disalurkan ke Steam receiving header, kemudian oleh separator air
dengan uap dipisahkan, kemudian uap akan digunakan untuk menggerakkan
turbin sehingga dihasilkan listrik.
Di Indonesia terdapat banyak PLTP yang memberi sumbangsi yang cukup
untuk pemenuhan kebutuhan listrik nasional. Salah satunya adalah PLTP
Wayang Windu Geothermal. Dalam tulisan ini kita akan menengok salah satu lapangan panas bumi yang sudah kami sebutkan tadi.
Hari Jumat (14/12/2012), untuk pertama kalinya grup S1 Pendidikan
Teknik Elektro UPI melakukan kunjungan ke lapangan panas bumi Wayang
Windu. Lapangan panas bumi Wayang Windu atau Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu berada di Kabupaten Pangalengan, Jawa
Barat, yaitu sekitar 40 km ke arah selatan Kota Bandung. Terletak pada
elevasi sekitar 1700 meter di atas permukaan laut pada area yang
dikelilingi oleh sekitar 96 ha lahan perkebunan teh. Lapangan ini dapat
dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat dari Kota Bandung dengan
waktu tempuh normal sekitar 2-3 jam.
Lapangan panas bumi Wayang Windu merupakan satu (1) dari lima (5)
lapangan panas bumi yang beroperasi di Pulau Jawa pada tahun 2012. Empat
lapangan lainnya adalah lapangan panas bumi Awibengkok – Gunung Salak,
lapangan Darajat, lapangan Kamojang, dan lapangan Dieng. Lapangan panas
bumi Wayang Windu merupakan WKP milik Pertamina dan saat ini
dioperasikan oleh Perusahaan Star Energy Geothermal Wayang Windu.
Pada tahun 2012, lapangan panas bumi Wayang Windu memiliki dua
unit PLTP dengan kapasitas total 227 megawatt (MW) yang terhubung ke
jaringan interkoneksi Jawa Bali. PLTP Unit 1 memiliki kapasitas 110 MW
dan PLTP Unit 2 memiliki kapasitas 117 MW. Menurut pihak Wayang Windu,
pada tahun 2012 Unit 1 disuplai oleh 13 sumur produksi dan Unit 2
disuplai oleh 6 sumur produksi dan total kedua unit ini dilayani oleh 5
sumur injeksi.
Pada foto di samping terlihat pembangkit beserta jaringan pipa
alir uap dari lapangan panas bumi Wayang Windu. Kabut putih yang
terlihat di sekitar pembangkit pada foto di atas bukanlah asap,
melainkan uap air yang menguap dari menara pendingin (Cooling Tower).
Reservoir lapangan panas bumi Wayang Windu memiliki karakteristik
yang khas. Bagian selatan dari lapangan ini merupakan jenis reservoir
dominasi air (hot water dominated). Namun semakin ke utara, fraksi uap
di dalam reservoir semakin meningkat dan cenderung menjadi steam
dominated. Temperatur reservoir adalah sekitar 260-325 derajat Celcius
yang ditemukan pada kedalaman 1300 meter hingga 2500 meter.
Di lapangan Wayang Windu ini ditemukan beberapa manifestasi yang
menunjukkan adanya sistem panas bumi di bawah permukaan, seperti: mata
air panas, fumarola, steaming ground atau tanah beruap. Manifestasi ini
umumnya keluar melalui struktur geologi yang memiliki rekahan-rekahan
terbuka. Karena berasal dari reservoir, karakteristik kimia dari
manifestasi ini umumnya memiliki korelasi kuat dengan karakteristik
reservoir. Namun demikian, karena adanya kemungkinan pencampuran
(dilution) dengan air tanah dan kondisi sekitarnya, maka tak jarang pula
manifestasi yang keluar tidak bisa lagi mewakili karakteristik
reservoir dengan baik.
Berikut adalah Video Dokumenter saat mahasiswa elektro UPI sedang melakukan Observasi di PLTP Wayang Windu :
Dan berikut ulasan lebih rinci tentang PLTP wayang windu hasil observasi tadi :
Pompa cooling water berfungsi sebagai air compressor coolers, generator coolers, lube oil coolers. Air yang dialirkan diperoleh dari water treatment.Air yang menjadi pengantara tersebut merupakan pendingin.Sehingga kerja dari peralatan dapat effeisien.Gambar 2.5 menunjukkan gambar pompa cooling water.
Berikut adalah Video Dokumenter saat mahasiswa elektro UPI sedang melakukan Observasi di PLTP Wayang Windu :
Dan berikut ulasan lebih rinci tentang PLTP wayang windu hasil observasi tadi :
ISI
1.
Pengertian Energi Panas
Bumi
Energi
merupakan sesuatu pengertian yang tidak mudah didefinisikan dengan singkat dan
tepat.Energi yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan, tetapi dapat
dirasakan adanya.Energi atau yang sering disebut tenaga, adalah suatu
pengertian yang sering sekali digunakan orang.Kita sering mendengar istilah
krisis energi yang bermakna untuk menunjukkan krisis bahan bakar (terutama
minyak).Energi dalam pengetahuan teknologi dan fisika dapat diartikan sebagai
kemampuan melakukan kerja.Energi di dalam alam adalah suatu besaran yang kekal
(hukum termodinamika pertama). Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi dapat dikonversikan/berubah dari bentuk energi yang satu ke
bentuk energi yang lain, misalnya pada kompor di dapur, energi yang tersimpan
dalam minyak tanah diubah menjadi api. Selanjutnya jika api digunakan untuk
memanaskan air dalam panci, energi berubah bentuk lagi menjadi gerak
molekul-molekul air. Perubahan bentuk energi ini disebut konversi
Energi panas bumi adalah energi yang
diekstraksi dari panas yang
tersimpan di dalam bumi. Energi panas bumi ini berasal dari
aktivitas tektonik di dalam bumi yang
terjadi sejak planet ini
diciptakan. Panas ini juga
berasal dari panas matahari yang
diserap oleh permukaan bumi. Energi
panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun terbatas hanya pada dekat
area perbatasan lapisan tektonik.
Pembangkit
listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di
mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.
Pengembangan dan penyempurnaan dalam teknologi pengeboran dan ekstraksi telah
memperluas jangkauan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dari
lempeng tektonik terdekat. Efisiensi termal dari pembangkit listrik tenaga
panas bumi cenderung rendah karena fluida panas bumi berada pada temperatur
yang lebih rendah dibandingkan dengan uap atau air mendidih. Berdasarkan hukum
termodinamika, rendahnya temperatur membatasi efisiensi dari mesin kalor dalam
mengambil energi selama menghasilkan listrik. Sisa panas terbuang, kecuali jika
bisa dimanfaatkan secara lokal dan langsung, misalnya untuk pemanas ruangan.
Efisiensi sistem tidak memengaruhi biaya operasional seperti pembangkit listrik
tenaga bahan bakar fosil.
2.
Pembangkit
Listri Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkitan listrik dengan panas bumi
dilakukan dengan mengebor tanah di daerah berpotensi panas bumi untuk membuat
lubang gas panas yang akan di manfaatkan untukmemanaskan ketel uap (boiler)sehingga
uapnya bisa menggerakan turbin uap yang tersambung ke generator, untuk panas
bumi bertekanan tinggi,dapat langsung memutar turbin generator,setelah uap yang
keluar di bersihkan dahulu.
3.
Prinsip
Kerja PLTP
Sesungguhnya prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU.
Hanya saja yang digunakan pada PLTP adalah uap panas bumi yang telah dipisahkan
dari air, yang berasal langsung dari perut bumi. Karena itu PLTP biasanya
dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya operasional PLTP juga
lebih murah dibandingkan dengan PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar,
namun membutuhkan biaya investasi yang cukup besar untuk biaya eksplorasi dan
pengeboran perut bumi.
Uap panas bumi didapatkan dari suatu kantong uap di
perut bumi. Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras di atas magma dan
mendapatkan air dari lapisan humus di bawah hutan penahan air hujan. Pengeboran
dilakukan di atas permukaan kantong uap tersebut, hingga uap dalam akan
menyembur keluar. Semburan uap dialirkan ke turbin penggerak generator. Namun
ada dampak yang tidak menguntungkan dari uap yang menyembur keluar ini. Uap
yang keluar dari sumur sering mengandung berbagai unsur kimia yang terlarut
dalam bahan-bahan padat sehingga uap itu tidak begitu murni. Zat-zat pengotor antara lain Fe, Cl, SiO2, CO2, H2S
dan NH4. Pengotor
ini akan mengurangi efisiensi PLTP, merusak sudu-sudu turbin dan mencemari
lingkungan.
Setelah menggerakan turbin, uap akan diembunkan dalam
kondensor menjadi air dan disuntikan kembali ke dalam perut bumi menuju kantong
uap. Jumlah kandungan uap dalam kantong uap ini terbatas, karenanya daya PLTP
yang sudah maupun akan dibangun harus disesuaikan dengan perkiraan jumlah
kandungan tersebut. Melihat siklus dari PLTP ini maka PLTP termasuk pada pusat
pembangkit yang menggunakan energi yang terbaharukan.
Pusat listrik tenaga panas bumi
(PLTP) mempunyai beberapa peralatan utama sebagai berikut :
- Turbin uap (steam turbine).
- Condensor (Condenser).
- Separator.
- Demister.
- Pompa-pompa.
4.
Komponen-komponen di
PLTP
Dalam PLTP
terdapat komponen – komponen yang dapat memunjang terjadinya konversi energi
dari panas bumi menjadi listrik apabila tidak adanya komponen-komponen tersebut
maka tidak akan terjadinya konversi energi oleh karena itu komponen PLTP sangat
penting peranan dalam mengahilkan sumber listrik yang di butuhkan.
A. Kepala Sumur Katup
Pada
PLTP PT. Pertamina Wayang Windu terdapat
6 sumur produksi
Disamping
sumur produksi juga ada sumur injeksi Akumulasi uap dari seluruh cluster mencapai kira-kira
temperatur180-190 oC dan tekanan sekitar 10-11 bar.Gambar 2.2
menunjukkan bentuk kepala sumur. Pada sumur dipasang beberapa katup antara
lain:
a. Service valve,
untuk mengatur aliran fluida yang akan dimanfaatkan
b. Master Valve,
untuk mengisolasi sumur ketika akan dilakukan atau perawatan
c.
By
pass valve, mengatur aliran fluida yang menuju silencer
d. Blade valve,
katup yang digunakan untuk menyemburkan uap ke udara dengan laju aliran yang
kecil saat sumur tidak diproduksikan
B. Separator dan Demister
Uap
yang berasal dari sumur produksi sebelum masuk separator dan demister, diatur
terlebih dahulu jumlah uap yang akan digunakan oleh control valve. Separator berfungsi
untuk memisahkan zat padat yang ikut pada aliran uapdari. Separator yang
digunakan berjenis cyclone dimana
aliran uap diarahkan dari tengah dan berputar menimbulkan gaya sentrifugal. Karena gayabuoyancy
yang kecil maka uap akan naik keatas dan air beserta zat padat terlempar ke
dinding dan dibuang melalui drain.
Demister berfungsi untuk memisahkan uap dari moisture-moisture air.Gambar 2.3 menunjukkan separator dan
demister.
Separator
dan Demister
C. Rock Muffler
Rock
muffler merupakan bangunan yang terbuka dan terdiri dari batu-batuan yang
berguna untuk meredam suara dari kebisingan uap.Sejumlah uap dibuang ke
atmosfir saat unit tidak beroperasi atau pada saat penurunan beban.Rock muffler juga berfungsi untuk
mengontrol uap yang akan dibuang. Pada saat unit tidak beroperasi (trip) uap yang berasal dari cluster seluruhnya akan dibuang ke rock muffler, akan terlihat uap dengan
kapasitas yang besar terbuang.Gambar 2.4 menunjukkan gambar rock muffler.
Rock
Muffler
D. Pompa
a. Pompa Cooling Water
Pompa cooling water berfungsi sebagai air compressor coolers, generator coolers, lube oil coolers. Air yang dialirkan diperoleh dari water treatment.Air yang menjadi pengantara tersebut merupakan pendingin.Sehingga kerja dari peralatan dapat effeisien.Gambar 2.5 menunjukkan gambar pompa cooling water.
Pompa Cooling Water
b.
Hotwell
pump
Merupakan
pompa vertikal yang berfungsi membawa air yang terdapat pada hotwellkondenser menuju cooling tower. Beberapa bagian dari
airnya juga akan masuk ke pompa turbin
wash dansteam wash. Tujuan dari
sistem pembersihan uap dan turbin ini adalah untuk menjaga saringan utama,
turbin dan peralatan pembuangan non-condensible
gas dari serpihan dan kerusakan akibat korosi. Berikut gambar hotwell pump seperti tampak pada gambar
2.6.
Hotwell
pump
6.
Vaccum
Pump
Merupakan pompa yang berfungsi
untuk mengondisikan interkondenser dalam kondisi yang vakum supaya NCG (Non Condensable Gas) motive dan NCG yang
terdapat pada kondenser dapat tertarik untuk dibuang melalui menara cooling tower sebelum dipisahkan di
separator.Vaccum pump terlihat pada
gambar 2.7 di bawah ini.
Vaccum Pump
E.
Cooling
tower
Cooling tower
berfungsi sebagai penyedia sumber air pendingin yang akandigunakan pada
kondenser untuk mengondensasikan uap yang keluar dari turbin. Selain itu air di
cooling tower juga berfungsi untuk
mengalirkan air ke aux cooling water
dan fire water.Sebagian besar air
dari cooling tower disuplai dari hotwell pump da aux cooling water. Apabila level pada cooling tower berkurang maka penambahan air akan dilakukan oleh Raw Water Facility. Selain itu, pada
bagian atas dari cooling water
terdapat fan yang salah satu
fungsinya untuk menyemburkan hasil dari gas
extraction. Gambar 2.8 merupakan
gambar dari cooling tower.
Cooling Tower
F. Non Condensable Gas Removal System
Uap
yang keluar dari turbin menuju kondenser terdiri dari uap air dan NCG (Non Condensable Gas).Tujuan dari sistem
NCG removal system ini untuk
mengantarkan gas ke bagian atas dari cooling
tower dimana materi tersebut didispersikan ke udara. Metodenya adalah NCG
akan terbawa ke ejector 1st stage
kemudian masuk ke dalam interkondensor
untuk dikondensasi, gas yang tidak dapat dikondensasi akan terbawa lagi ke ejector 2nd stage kemudian
masuk ke dalam afterkondensor. Gas
yang tidak terkondensasi dalam afterkondenserakan
dibuang
ke udara lewat fan dari cooling tower.Berikut adalah gambar intercondensor dan ejector yang terlihat
pada gambar 2.9.
pada gambar 2.9.
Adanya
sejumlah gas dan udara yang tidak terkondensasi (NCG) akan mengurangi laju
perpindahan panas. Pengurangan laju perpindahan panas antara uap bekas dan air
pendingin akan menyebabkan penurunan vakum di dalam kondensor yang berarti
mengurangi kinerjanya.
NCG atau gas yang tidak dapat
terkondensasi merupakan gas yang terdiri dari beberapa substansi seperti pada
tabel 2.1 di bawah ini.Gas tersebut dapat mengurangi efisiensi dari sistem
pembangkit. Mengurangi dan membuang NCG dapat meningkatkan power output dari
plant dan mengurangi capital cost dan
biaya maintenance. Kadar NCG pada
sistem PLTP di PT Pertamina Geothermal Energi Unit IV Kamojang sekitar 1.7%
dari jumlah steam yang mengalir.
Tabel
2.1 Kadar Substansi NCG.
NCG in steam
|
Value
|
unit
|
persentage
|
CO2
|
15288
|
lbs/hr
|
97.42668145
|
H2S
|
208
|
lbs/hr
|
1.325533081
|
NH3
|
3.6
|
lbs/hr
|
0.022941919
|
N2
|
182
|
lbs/hr
|
1.159841446
|
H2
|
4.3
|
lbs/hr
|
0.027402847
|
CH4
|
5.9
|
lbs/hr
|
0.037599256
|
TOTAL
|
15691.8
|
lbs/hr
|
100
|
|
|
|
|
G. Water Treatment System
Pada
sistem ini, air dari raw waterakan
masuk ke dalam 2 tank untuk diberi perlakuan khusus agar air dalam kondisi yang
baik. Setelah mendapat perlakuan khusus maka air akan disimpan dalam wadah
penampung. Wadah penampung ini akan menyalurkan air ke hotwell, chemical dosing
(mengatur PH), untuk distribusi air penggunaan sendiri dan komponen cooling water.Gambar 2.10 di atas
merupakan tempat dari water treatment.
Water
Treatment dan Penampung
H. Chemical Dosing System
Sistem
ini berfungsi untuk mengatur PH air yang akan di suplai menuju raw water dan re-injeksi pump. PH yang diinginkan adalah berkisar 7 (netral).Pengaturan PH dilakukan dengan
menggunakan zat basa kuat NaOH.Berikut adalah letak dari chemical dosing system terlihat pada gambar 2.11.
I.
Turbin
dan Generator
Fungsi dari generator adalah untuk
menghasilkan daya dengan mengonversikan energi mekanik dari turbin ke energi
listrik.Generator didesain untuk menghasilkan daya yang handal dan efisien pada
kondisi beban, tegangan, dan frekuensi yang dibutuhkan oleh PLN (konsumen).Sedangkan
fungsi dari turbin adalah untuk menggerakkan generator dengan
mengubah/mengonversi energi termal dinamik menjadi xenergi mekanik.Turbin ini
didesain untuk kehandalan dan untuk beroperasi seefisien mungkin dengan kondisi
energi uap seminimal mungkin.
Daya yang dihasilkan dari generator PT
Pertamina Geothermal Energy kamojang unit IV berkisar 63 MWdan tegangan 11,8 kV
dengan sekitar 2,2-3 MWdigunakan untuk pendukung listrik bagi peralatan yang
ada di PLTP. Gambar Turbin dan Generator terlihat pada gambar 2.12.
Turbin
dan Generator
J.
Kondenser
Fungsi
dari kondenser adalah untuk menghasilkan tekanan balik dari turbin, besar
tekanan kondenser berkisar 0.14-0.16 bara.Selain itu memiliki tujuan untuk
mengondensasikan uap dan pelepasan gas non-condensable.
Permukaan kondenser disediakan untuk meminimalisasi terjadinya sedimentasi dari
gas non-condensible pada kondensat
untuk mengantisipasi penurunan dari hidrogen
sulfidayang mungkin akan dibutuhkan pada proses selanjutnya.Gambar 2.13 di
bawah menunjukkan kondensor yang dipasang di PLTP IV Kamojang.
Kondenser
K. Raw Water Facility
Raw water facility adalah
penampung air yang suplai airnya diperoleh dari sungai Cikaro yang ditarik oleh
pompa (dilihat pada gambar 2.14). Agar PH normal, NaOH chemical dosingakan disuplai ke dalam raw water. Raw water
digunakan utuk keperluan fire water pump,
water treatment, cooling towermake up. Gambar 2.15 menunjukkan raw water facility overview pada
single line.
Pompa Sungai Cikaro
Sebuah pusat listrik tenaga panas bumi digambarkan seperti
pada gambar dibawah:
1.Uap dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke steam
receiving header yang berfungsi menjamin pasokan uap tidak akan mengalami
gangguan meskipun terjadi perubahan pasokan dari sumur produksi.
2. Selanjutnya melalui flow meter dialirkan ke separator
dan demister untuk memisahkan zat-zat padat, silika dan bintik-bintik
air yang terbawa didalamnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
vibrasi, erosi, dan pembentukan kerak pada sudu dan nozzle turbine.
3. Uap yang telah bersih itu dialirkan melalui main steam
valve/electric control valve/governor valve menuju ke turbine . Di
dalam turbine, uap tersebut berfungsi untuk memutar double flow condensing
yang dikopel dengan generator , pada kecepatan 3000 rpm. Proses ini
menghasilkan energi listrik dengan arus 3 phase, frekuensi 50 Hz, dan tegangan
11,8 kV.
4.Melalui step-up transformer , arus listrik dinaikkan
tegangannya hingga 150 kV, selanjutnya dihubungkan secara paralel dengan sistem
penyaluran
5. Agar turbin bekerja secara efisien, maka exhaust steam
yang keluar dari turbin harus dalam kondisi vakum (0,10 bar), dengan
mengkondensasikan uap dalam condenser kontak langsung yang dipasang di
bawah turbine.
6. Exhaust steam dari turbin masuk dari sisi atas
condenser, kemudian terkondensasi sebagai akibat penyerapan panas oleh air
pendingin yang diinjeksikan lewat spray-nozzle.
7. Level kondensat dijaga selalu dalam kondisi normal oleh
dua buah cooling water pump
8. lalu didinginkan dalam cooling water sebelum
disirkulasikan kembali.
9. Untuk menjaga kevakuman condenser, gas yang tak
terkondensasi harus dikeluarkan secara kontinyu oleh sistem ekstraksi gas.
Gas-gas ini mengandung: CO2 85-90% wt; H2S 3,5% wt;
sisanya adalah N2 dan gas-gas lainnya. Sistem ekstraksi gas terdiri
atas first-stage dan second-stage sedangkan di pada PLTP yang
lain dapat terdiri dari ejector dan liquid ring vacuum pump.
10. Sistem pendingin di PLTP merupakan sistem pendingin
dengan sirkulasi tertutup dari air hasil kondensasi uap, dimana kelebihan
kondensat yang terjadi direinjeksi ke dalam sumur reinjeksi Prinsip penyerapan energi panas dari air yang
disirkulasikan adalah dengan mengalirkan udara pendingin secara paksa dengan
arah aliran tegak lurus, menggunakan 5 forced draft fan. Proses ini
terjadi di dalam cooling water. Sekitar 70% uap yang terkondensasi akan
hilang karena penguapan dalam cooling water, sedangkan sisanya
diinjeksikan kembali ke dalam reservoir . Reinjeksi dilakukan untuk
mengurangi pengaruh pencemaran lingkungan, mengurangi ground subsidence,
menjaga tekanan, serta recharge water bagi reservoir. Aliran air dari reservoir
disirkulasikan lagi oleh primary pump
11. Kemudian melalui after condenser dan intercondenser dimasukkan kembali ke dalam reservoir.
Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga uap ini
digunakan beberapa alat bantu (auxiliary equipments) untuk membantu
proses siklus turbin uap berjalan dengan baik, seperti:
- Sistem pelumas (lube oil system).
- Sistem pendingin (cooler system).
- Sistem udara kontrol (air control system).
- Sistem udara servis (air service system).
- Sistem hidrolik (hydraulic system).
- Sistem udara tekan (air pressure system).
These chemical dosing pumps/systems are used in different chemicals such as acids, alkali, chlorine, anti-scalent, alum, SBS, polyelectrolyte and others. Moreover, we also have the ability to customize our range as specified by the clients.
BalasHapusThanks
Bruce Hammerson
Hydraulic Installation Kits
BACAAN MENARIK, MENAMBAH PENGETAHUAN MENGENAI PEMBANGKIT LISTRIK DI TANAH AIR INDONESIA ...
BalasHapusUNTUK PENANGGULANGAN LIMBAH (EKSTRAKSI) UAP YANG MASIH BANYAK MENGANDUNG ZAT C02 (KARBON) DAN H2S (SULFUR) DI PLTP WAYANG WINDU DI SANA SEPERTI APA ?
SELAIN PEMANFAATAN ENERGI, SAAT INI SANGAT DIGENCARKAN MENGENAI ENERGI RAMAH LINGKUNGAN...
BISA BERI PENJELASAN MENGENAI SISTEM PEMBUANGAN GAS2 SISA EKSTRAKSI NYA ?
TERIMA KASIH
BENNY SETIAWAN
0607780